• Kamar desi : jangankan pake rok,desi tiap hari pergi ke kantor cuman pke celana panjang. Di kamar desi TIDAk terdapat alat2 kecantikan selayaknya wanita yg menye2 seperti temen kerjanya. Tipe kamar yg tanpa ada bedak dan lipstik. Tipe ini biasanya orangnya agak cuek dengan dandanan dan lebih cenderung brutal dalam tampilan. Tapi,jangan heran klo orang tipe kyk gini..sangat care dengan keluarga….Lha iyalah..lha wong kamarnya sering di bersihin ibunya…*mau bilang pemalas kok ga tega*
• Kamar risma : raket,sepatu bakset dan beberapa gambar pemain bola dengan setia nempel di dinding kamar risama ini. Baginya,ga peduli ga punya pacar yg penting bisa main tenis atau bisa main basket. Tipe cewek ini sangat sportif dan tepat waktu. Jangan pernah janjian dengan dia,hingga membuat menunggu. Sandal yg di pake bisa melayang ke muka anda. Tipe risma ini sangat bisa di handalkan…*emang handal jepit*….
• Kamar yenny : baginya,dunia infoteimen itu adalah surganya. Bahkan kamarnya penuh dengan gambar2 yg lagi IN. Misal pas musim F4, kamarnya penuh dgn gambar2 tomingse dkk. Terus musim boy band…kamarnya di tempeli bekstritboy atau take that. Baginya,keinginan punya cowok artis adalah impian yg tiada tara. Tipe kamar cewek yg penuh iklan2 gambar2 idola trsb,termasuk ke golongan pemimpi berat. Biasanya cewek seperti ini langganan tabloit atau majalah dewasa. Eh,jgn salah…kamar yenny ini meng-gambarkan dirinya yg gaul habis…!!!*perlu di gauli kyknya*
• Kamar susi : BRA,calena dalam yg habis di pake tercecear dimana-mana, baginya dia tidak peduli dengan kebersihan. Makanya tidak jarang di temukan BRA yang tergantung manis di balik pintu kamaranya. Baju kotor yg udah numpuk dan serakan dimana-mana. Tapi di meja-nya terdapat lektop yg bersih dari debu.Tipe wanita ini sangat kemproh atau jorok. Mungkin saking gilanya dengan dunia internet hingga banyak lasso yg muncul di sudut tembok.[red-lasso itu sarang laba-laba]. Bagi cowok yg doyan akan YM dan ngeblog…mungkin tipe susi cocok buat kalian yg sama2 suka blog.
• Kamar nanda : bon2 salon,bon2 spa dan tumpukan baju yg jumlahnya 3 lemari adalah pemandangan yg bisa di jumpai di kamar nanda. Baginya,dunia adalah surga dan buat di nikmati. Krimbat, ke spa, pedikur menikur dll adalah kegiatan rutin tiap minggunya. Tipe wanita ini pesolek habis dan bisa memadupadankan baju yg di pake..mau pake baju apa aja tetep keliatan seksi dan cantik..*lebih2 ga pke baju..buauuauaua*

Ilustrasi

DENPASAR - Warga Kabupaten Bangli, Bali, menemukan peluru aktif yang tercecer di dua lokasi.

Menurut sumber di kepolisian, warga menemukan 30 butir peluru kaliber 38 di Tukad atau Sungai Sangsang, di bawah Jembatan Archa Banjar Kawan, Bangli dan 13 butir peluru aktif di pinggir Jalan Kelempung, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku.

Kabidhumas Polda Bali Kombes I Gede Sugianyar Dwi Putra kepada wartawan mengatakan, kecil kemungkinan jika peluru aktif tersebut milik polisi.

"Setiap peluru dan senjata anggota kepolisian semua tercatat, ada sistem pengecekan yang ketat sehingga semua bisa dipertanggungjawabkan," ungkapnya, Jumat (22/10/2010).

Jenis peluru tersebut diduga merupakan amunisi senjata AK-47, M-16, dan SSI yang disimpan dalam kemasan sebuah botol plastik.

JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya berkomentar soal unjuk rasa elemen masyarakat dan mahasiswa di Indonesia dalam memperingati satu tahun pemerintahan SBY-Boediono.

Presiden mempersilahkan masyarakat untuk mengungkapkan ekspresinya melalui aksi unjuk rasa.

"Unjuk rasa ya nggak apa-apa, yang nggak boleh itu kan kalau anarkis. Malah kalau tidak ada unjuk rasa tidak demokratis," kata Presiden saat menerima Dewan Pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (22/10/2010).

Pada 20 Oktober lalu, sejumlah aksi unjuk rasa digelar di seluruh Indonesia. Tak jarang, aksi unjuk rasa dari elemen masyarakat dan mahasiswa itu diwarnai kekerasan.

Bahkan di Jalan Diponegoro Jakarta, seorang mahasiswa Universitas Bung Karno tertembak peluru aparat kepolisian.

Farel Restu, mahasiswa UBK yang terkena tembakan polisi

JAKARTA- Sejumlah rekan Farel Restu, mahasiswa Universitas Bung Karno yang menjadi korban penembakan saat aksi 20 Oktober lalu, mengaku ada yang mengenali aparat kepolisian yang menembak Farel.

Hal itu itu disampaikan Krisna, salah satu rekan Farel di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Jumat (22/10/2010).

"Ada salah satu teman kami yang tahu polisi itu. Dia pakai baju biasa (bukan seragam). Baju berkerah warna cokelat," katanya.

Krisna menjelaskan, pelaku penembakan seperti sudah mengincar Farel sejak dorong-dorongan dengan mahasiswa. "Dia kasih tembakan peringatan terus diarahin ke kami," imbuh Krisna.

Krisna juga meminta polisi agar segera menyelesaikan masalah ini. Jika tidak, dia mengancam turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar. "Kemungkinan Senin," katanya.

Sementara itu kondisi Farel sendiri kini berangsur membaik, meskipun belum tahu kapan mahasiswa angkatan 2008 ini diperbolehkan pulang. Farel kini sudah kuat duduk di tempat tidur.

"Ya (mendingan). Kaki juga sudah bisa digerakin," kata Farel.

Demonstrasi mahasiswa di Jalan Diponegoro, Jakpus

JAKARTA - Subagio, ayah Farel mahasiswa yang tertembak polisi saat berdemonstrasi di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada 20 Oktober lalu, mengaku tidak mengetahui aktivitas anaknya yang kerap mengikuti demonstrasi.

"Selama ini dia enggak pernah bilang sama saya kalau mau demo. Tidak pernah bilang aktif di mana, kemarin izinnya cuma mau berangkat ke kampus. Mungkin dia takut atau apa," ungkap Subagio seusai menjenguk anaknya di RSCM, Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2010).

Subagio mengaku sempat kaget mendengar anaknya tertembak. Setelah kondisinya membaik, pria 47 tahun itu hanya mengingatkan kepada anaknya untuk mendengar nasihat orangtua.

"Saya bilang sama dia ini loh akibatnya, ini risiko jalan yang dia ambil. Sesudah kejadian ini semoga dia mau mengambil hikmah," sambungnya.

Mengenai biaya pengobatan, Subagio mengaku tidak mengeluarkan uang karena sudah ada beberapa pihak yang menawarkan. "Dari pemerintah juga nawarin. Saya hanya berharap anak saya cepat sembuh," tutupnya

Mantan Presiden Soeharto

JAKARTA - Kecaman terhadap usulan gelar kepahlawanan untuk mantan Presiden Soeharto terus bergulir. Faktor waktu pengajuan gelar ini, dinilai berpengaruh terhadap munculnya kecaman tersebut.

Demikian dikatakan sejarawan Universitas Indonesia Magdalia Alfian saat dihubungi okezone, Jumat (22/10/2010).

"Terlalu cepat pengajuan gelar ini. Seandainya 5-10 tahun yang akan datang baru diajukan mungkin lain ceritanya. Waktu berpengaruh," ujar Magdalia.

Magdalia menambahkan, untuk Soeharto dan bahkan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, masyarakat sekarang masih bisa melihat dan bahkan mengingat tindak tanduk mereka. Jadi muncullah berbagai macam penilaian terutama yang negatif.

"Euforia reformasi masih terasa kental saat ini," tandasnya.

Menurutnya, masyarakat Indonesia cenderung memberi penilaian negatif dibandingkan apresiasi terhadap seseorang. Padahal, lanjutnya, Soeharto juga masih memiliki nilai positif semasa menjabat.

"Kita selalu melihat jeleknya, yaitu melanggar HAM. Padahal di ASEAN, pada masanya Soeharto itu macannya ASEAN. Yang dilihat hanya 10 tahun belakangan tapi 20 tahun pertama tidak terlihat," tuturnya.

Terkait faktor waktu, Magdalia memberi contoh misalnya Pakubuwono X. "Orang tidak tahu siapa dia, kecuali baca buku sejarah. Sementara calon yang diajukan itu (Soeharto) masih sibuk pada era 5-10 tahun lalu, di mana tokoh itu diingat oleh masyarakat sekarang," imbuhnya.

Lebih lanjut Magdalia menuturkan, sebaiknya masyarakat melihat secara jernih apa sisi positif dan negatif dari Soeharto. "Coba kita tanya warga pedesaan, apa pendapat rakyat kecil. Pasti mereka merasakan zaman Soeharto masih lebih baik," pungkas Magdalia.

ilustrasi

JAKARTA - Setelah banyak mendapat usulan dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah menerbitkan peraturan pemerintah yang mengatur bahwa zakat dan sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

Peraturan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2010 yang berlaku sejak 23 Agustus 2010 lalu.

Dirjen Pajak M Tjiptardjo menyatakan bahwa zakat sebagai pengurang penghasilan bruto merupakan salah satu bentuk fasilitas perpajakan yang diberikan oleh Pemerintah, dalam hal ini Ditjen Pajak.

"Ini akan mendorong masyarakat untuk menjalankan kewajiban keagamaannya berupa membayar zakat," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima okezone, di Jakarta, Jumat (22/10/2010).

Bagi wajib pajak orang pribadi yang memeluk agama Islam atau wajib pajak badan yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam, maka zakat yang sifatnya wajib yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto tersebut harus dibayarkan kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan pemerintah.

Untuk keterangan lebih lanjut, wajib pajak bisa membaca keterangan selengkapnya melalui website resmi Ditjen Pajak di www.pajak.go.id.