DENPASAR - Muhammad Davis Suharto (30) menetaskan air mata saat Jaksa Penuntut Umum menuntutnya dengan hukuman pidana 15 tahun penjara di Pengadilan Negeri Denpasar, Rabu (10/11/2010).

Terdakwa dihadirkan oleh Jaksa penuntut umum (JPU) Ni Made N Lumisensi dalam sidang yang mengagendakan pembacaan tuntutan yang dihadiri tim kuasa hukum Davis, Edy Hartaka.

"Memohon agar majelis hakim menjatuhkan pidana 15 tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider enam bulan," tegas Lumisensi.

Jaksa mengatakan, berdasar fakta yang terungkap di persidangan dan keterangan saksi, semua saling berkesesuaian dan bertautan. Karena itu pihaknya menuntut hukuman seberat itu.

Terdakwa dianggap bersalah melanggar pasal 81 ayat 1 dan pasal 82 ayat 1 UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan dijerat pasal 65 KUHP tentang persetubuhan anak di bawah umur.

"Dakwaan kami komulatif. Kami buktikan pasal 81 tentang persetubuhan dan pasal 82 tentang pencabulan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara," tegas Lumisensi.

Jaksa juga melihat tidak ada hal yang meringankan dari terdakwa. Sebaliknya hal yang memberatkan dari petunjuk dan kondisi korban secara fisik dan psikis sangat terpukul, akibat peristiwa tersebut. Selain itu, kata Jaksa, perbuatan terdakwa sangat bertentangan dengan norma-norma sosial dan kesusilaan di masyarakat.

Sementara itu kuasa hukum Davis saat menyampaikan pledoinya meminta agar majelis hakim memberi keringanan hukuman. "Terdakwa menyesali perbuatannya, dia cukup kooperatif dan masih muda. Kami tidak minta dibebaskan melainkan diberi keringanan hukuman," kata Edy Hartaka.

Majelis Hakim menunda sidang pekan depan dengan agenda pembacaan putusan. Terdakwa Davis yang berjalan terpincang-pincang keluar tempat persidangan. Dia hanya terdiam sembari mengusap air mata saat diminta tanggapannya atas tuntutan itu.

JAKARTA - Kemacetan lalu lintas di Ibu Kota Jakarta sudah masuk tingkat yang sangat memprihatinkan. Kemacetan ini kembali disorot sejak kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia.

Akibat pengamanan super ketat, kemacetan pun tak terhindarkan dialami para pengendara. Kemacetan Ibu Kota bahkan menjadi suatu problem yang sulit teratasi. "Jakarta ini kalau jam-jam tertentu di pagi dan sore hari apalagi di tol, itu antara E dan F, sudah stagnan," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Royke Lumowa kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/11/2010).

Dijelaskannya, penyebab utama kemacetan kian parah adalah meningkatnya volume kendaraan yang beroperasi. "Karena kapasitas dan volume kendaraan yang tidak seimbang. Jalan yang tidak terlalu lebar dipenuhi oleh jutaan kendaraan," terang dia.

Kedisiplinan para pengendara juga menjadi penyebab timbulnya kemacetan lalu lintas ditambah para pedagang kaki lima yang meluas. "Semakin kecil hambatan samping, semakin bagus. Kalau mau lancar, kita harus lakukan pengorbanan. Kalau punya mobil lima, keluar satu saja. Nggak usah dikeluarin semuanya," jelas Royke.

Dia juga menjelaskan, untuk mengurai kemacetan terdapat dua strategi yang harus dilakukan polisi, yakni sebagai pribadi dan institusi. "Kemacetan, saya sangat konsen, ada dua strategi yang harus dilakukan yakni apa yang bisa dilakukan sendiri dan bagaimana bisa dilakukan bersama-sama," paparnya.

Sambung Royke, "Karena menurut saya masyarakat akan merasa tenang ketika ada polisi. Setelah ada di situ, berbuat dong, berbuat yang sesuai kewenangannya. Misalnya, ada yang mau nyebrang dikelompokkan agar tidak hambat penyeberangannya."

Koordinasi antarinstitusi juga menjadi solusi cerdas dalam upaya menuntaskan problem kemacetan ini. "Yang secara bersama-sama contohnya Satpol PP bisa bantu halau yang nunggu tidak pada halte, atau menertibkan PKL yang mengganggu kelancaran berlalu lintas. Dishub mungkin bisa membantu menertibkan angkutan umum," terang dia.

Ungkapnya, upaya menangani kemacetan Ibu Kota merupakan program 100 hari kerjanya. "Contoh, jangan sampai anggota sudah menindak tapi marah-marah. Jangan menakut-nakuti masyarakat. Program 100 hari kerja yang keempat yakni pelayanan dalam pengurusan SIM, STNK, BPKB dan sebagainya. Menurut saya, pelayanan itu semua tidak perlu lama-lama," pungkasnya.

JAKARTA - Wakil Ketua DPR Pramono Anung yakin 90 persen foto pria yang duduk di bangku penonton saat kejuaraan tenis di Bali adalah Gayus Tambunan.

"Saya melihat kemiripan itu hampir 90 persen, yang beda itu cuma kacamata dan rambutnya," kata Pramono di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (10/11/2010).

Atas kejadian itu, lanjut Pramono, wajah hukum di Indonesia telah tercoreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Untuk itu Polri harus mengambil tindakan tegas kepada anggota yang memberia privilage (hak istimewa) kepada sebuah kasus yang mendapat perhatian sangat besar dari publik," tuturnya.

"Apalagi (kasus) ini merupakan tindakan mafia pajak. Ini menunjukkan bahwa hukum bisa diperjualbelikan, yang kaya dan mampu bisa mendapat banyak keringanan, terutama sampai bisa menonton sebuah pertandingan tenis publik yang mendapat sorot luar biasa," lanjutnya.

Sebelumnya, pria yang diduga Gayus tertangkap kamera sedang menonton pertandingan tenis di Bali. Padahal, Gayus tengah dipenjara di Rutan Mako Brimob.

DEPOK - Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah meninggalkan Indonesia. Anehnya, sebanyak 16 pintu alternatif di Universitas Indonesia (UI) masih ditutup dengan menggunakan rantai besi.

"Ini untuk sterilisasi dan ini sesuai dengan prosedur tetap. Pintu baru dibuka esok hari. dan ini juga perintah dari kampus,"kata
petugas sekurity Universitas Indonesia, Sutrisno, Rabu (10/11/2010).

Akibat penutupan itu masyarakat tidak bisa menggunakan jalan tersebut. Sementara itu berdasarkan pantauan Jalan raya Margonda sudah mulai dibuka. Sejumlah jalan terutama pintu masuk gerbang utama UI masih terlihat kemacetan.

Kemacetan disebabkan masih adanya kendaraan lapis baja serta aparat polisi yang juga akan membubarkan diri usai melakukan apel.

Seperti diketahui Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengisi kuliah umum di UI. Sejumkah penjagaan berupa pemeriksaan ketat dilakukan oleh para petugas keamanan.

BOYOLALI - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang terus mengalami peningkatan, ternyata tidak cukup berpengaruh bagi warga Cepogo, Boyolali Jawa Tengah. Hal ini terlihat dari aktivitas di Pasar Cepogo yang hanya berjarak sekira 9 kilometer dari puncak Merapi.

Pasar ini tetap ramai dikunjungi pembeli, meski sejak Rabu ((10/11/2010) dini hari tadi, Merapi terus mengeluarkan awan pekat disertai kepulan asap sulfatara.

Pantauan di lapangan, ratusan orang masih melakukan transaksi jual-beli di pasar ini. Beberapa pedagang sayuran juga tampa canggung menjajakan barang dagangan mereka.

Truk-truk pengangkut sayur mayur juga terlihat hilir mudik membawa kebutuhan sehari-hari warga Boyolali.

Tim siaga bencana di wilayah ini memang belum memerintahkan warga agar segera mengungsi, atau setidaknya menghentikan aktivitas ekonomi mereka, dengan alasan awan panas masih mengarah ke bagian barat Merapi.

Tim siaga serta sejumlah relawan hanya bersiap-siap jika sewaktu-waktu Merapi memberi tanda-tanda peningkatan aktivititasnya. Jika terlihat tanda-tanda mencurigakan, petugas akan memperingatkan warga melalui pengeras suara untuk bergeser ke radius yang lebih aman.

JAKARTA - Permasalahan yang dihadapi Jakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia saat ini mengalami beban berat, dengan jumlah penduduk yang sangat besar.

Tidak kurang dari 8.525.000 jiwa kini tinggal di wilayah Jakarta yang mempunyai luas 661,52 km2, dan bila diurai perkilometernya maka wilayah Jakarta dihuni oleh 12,995 jiwa.

Beban kendaraan, tidak kurang 9.993.863 kendaraan bermotor lalu lalang di setiap sudut kota. Praktis, kemacetan pun "bersahabat" dengan jalan-jalan di Ibu Kota.

Bahkan, jalan tol yang diharapkan dapat menjadi solusi tidak sanggup menahan volume kendaraan hingga memaksa pengguna jalan terjebak kemacetan di dalamnya.

Bila dihitung, dampak kemacetan tersebut berimbas pada kerugian sosial yang mencapai Rp17,2 triliun per tahun.

"Saya pro memindahkan Ibu Kota, masalah biaya bisa dicicil.," kata arsitek Ridwan Kamil dalam seminar bertema Perpindahan Ibu Kota Republik Indonesia, Jakarta, Rabu (10/11/2010).

Menurutnya, untuk membangun Ibu Kota baru membutuhkan dana sekira Rp80 triliun hingga Rp100 triliun. "Ini lebih baik daripada kita harus merugi Rp17 triliun tiap tahun. Bagaimana kalau ini untuk lima sampai 10 tahun mendatang," ujarnya.

Ridwan menambahkan, kalau tidak bergerak dari sekarang maka bila diibaratkan kondisi Jakarta nantinya sama seperti kiamat.

Baginya, penyebab macet itu karena tidak ada regional center. Memindahkan Ibu Kota, lanjutnya, tidak meninggalkan masalah di Jakarta melainkan hanya mengurangi beban saja.

"Solusi untuk Jakarta yaitu meningkatkan infrastruktur dan mengurangi beban. Sebarkan pusat-pusat bisnis tidak hanya di lingkar segitiga emas saja. Coba pindahkan ke TB Simatupang atau Jakarta Barat atau tempat-tempat lainya," imbuh Ridwan.

Lantas, daerah mana yang dianggap paling pantas menjadi Ibu Kota baru?

"Jika dilihat dari empat aspek yaitu biaya infrastruktur, ekonomi baru, social cost, disaster, setelah saya skor kan ternyata Kalimantan skornya 10. Kalimantan lebih pas untuk dijadikan Ibu Kota baru. Jawa skornya enam dan Sulawesi memiliki skor tujuh," tutupnya.

Sebelumnya, wacana memindahkan Ibu Kota ini ditanggapi negative oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Menurutnya, harus ada perhitungan realistis untuk mewujudkan rencana tersebut. Sebab Indonesia saat ini sedang dililit banyak utang.

Pria yang akrab disapa Bang Yos itu malah mengusulkan hanya pusat pemerintahannya saja yang dipindah. Itupun dipindah ke kawasan Botabek.

DEPOK - Presiden Amerika Barack Obama langsung disambut meriah oleh para mahasiswa Universitas Indonesia (UI), saat berjalan di podium Balairung UI.

Tepuk tangan tak henti-hentinya. Apalagi, saat Obama membuka pidatonya dengan kata yang mengejutkan. Pasalnya, ucapan itu bukan seperti pembukaan pidato kenegaraan maupun selayaknya dosen mengajar kuliah umum.

"Indonesia bagian dari diri saya," ucapnya, di Balairung UI, Rabu (10/11/2010). Suasana begitu hangat dan sangat akrab, jauh dari kesan kaku.

Langsung saja, tepuk tangan dan jeritan para mahasiswa UI angkatan 2010, saling bersaut-sautan dan bergema.

Apalagi, ketika Obama bercerita mengenai masa lalunya. Obama bercerita mengenai jajan favoritnya. Tak lupa dia kembali berteriak layaknya tukan sate dan bakso.

"Sateeee, baksoo.... Enak ya?" ucapnya, disambut kelakar para peserta undangan dan mahasiswa.

DEPOK - Kehadiran Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Jakarta dirasakannya seperti pulang kampung, setelah 40 tahun ditinggalkan. Obama yang datang kemarin sore merasa senang bisa kembali ke tempat dirinya menghabiskan masa kecil.

"Pulang kampung nih," ucap Obama dalam pidato pembukaannya di Gedung Balairung, Universitas Indonesia, Depok, Rabu (10/11/2010).

Obama tiba di Balairung sekira pukul 09.30 WIB, kedatangan Obama langsung disambut tepuk tangan ribuan undangan yang memadati Gedung Balairung. Sambil berjalan ke arah podium di panggung, Obama melambaikan tangan kepada tamu undangan.

"Selamat pagi," sapa Obama.

"Pagi," jawab ribuan hadirin.

"Assalamualaikum. Salam sejahtera," lanjut dia. "Pulang kampung nih," ucapnya dalam bahasa Indonesia yang kemudian disambut tawa hadirin.

Sebelum memulai kuliah umumnya, Presiden Obama bercerita sedikit tentang masa kecilnya di Jakarta. Dia terkenang betapa semua orang Indonesia mengingatkan dirinya bahwa dirinya juga bagian dari Indonesia.

"Senang kembali ke Indonesia. Indonesia bagian dari diri saya," kata dia masih dalam bahasa Indonesia.

Tak lupa, Obama mengucapkan simpati dan duka mendalam bagi korban bencana alam letusan Gunung Merapi, banjir di Wasior dan tsunami di Mentawai.

DEPOK - Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama mengatakan, demokrasi dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan fundamen yang sangat penting bagi pembangunan di Indonesia.

Demikian dikatakan Obama saat berpidato di Universiras Indonesia, Kampus Depok, Rabu (10/11/2010). Presiden yang sempat tinggal di Indonesia semasa kecilnya itu bahkan menyebutkan dirinya banyak belajar dari sejarah Indonesia, terkait demokrasi dan Bhinneka Tunggal Ika. "Perkembangan pembangunan tak akan berjalan tanpa demokrasi," ujarnya.

Sebab itu, Obama menyarankan semangat demokrasi dan Bhinneka Tunggal Ika harus terus dikembangkan. Menurut presiden negara adikuasa ini, Indonesia juga sudah dikenal di kancah internasional sebagai bangsa yang ramah.

Selain itu, kata Obama, harus dibangun rasa demokrasi dan menjunjung tinggi HAM. "Jadilah yang terbaik. Indonesia harus terus menjadi yang terbaik di kancah internasional," harapnya. Lebih lanjut Obama menjelaskan, apabila pembangunan di Indonesia disertai demokrasi maka kemakmuran akan tercapai.

"Demokrasi sangat fundamental bagi sejarah Indonesia," ujarnya.

YOGYAKARTA - Kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack "Barry" Obama ke Indonesia menyita perhatian banyak orang. Tak hanya Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.

Perhatian semua pihak yang sebelumnya tertuju pada ribuan pengungsi letusan Gunung Merapi sontak merubah semuanya setelah Presiden kulit hitam ini tiba di Indonesia.

Media yang sebelumnya menayangkan secara langsung kondisi pengungsi yang serba kekurangan, mengganti siaran langsungnya dengan jamuan makan malam istimewa Presiden SBY.

Pengamat yang sebelumnya selalu mengomentari kinerja pemerintah dalam tanggap darurat bencana juga langsung berubah. Sebagai tuan rumah, SBY yang berada di Yogyakarta langsung meniggalkan puluhan ribu pengungsi sehari sebelum kedatangan Presiden negara adidaya tersebut.

Untuk meyakinkan puluhan ribu pengungsi, di akhir kunjungan SBY di Stadion Maguwoharjo, dia sempat menyampaikan bahwa pemerintah bekerja siang dan malam untuk memberikan pelayanan maksimal bagi kebutuhan pengungsi.

Perhatian seluruh masyarakat terhadap Obama nyatanya tidak terjadi di barak pengungsian utama Stadion Maguwoharjo. Empat layar televisi yang tersedia di pelataran Stadion dua diantaranya lebih memilih menonton sinetron ketimbang siaran langsung jamuan makan malam SBY dan Obama di Istana Negara.

Hanya segelintir Pengungsi yang menonton siaran langsung jamuan makan malam. "Uenak e rek," ujar salah satu pengungsi dengan dialek jawanya yang kental.

Sementara pengungsi lainnya hilir mudik dengan urusannya masing-masing, ibu-ibu hilir mudik mencari air panas dengan botol susu anaknya di tangan. Relawan sibuk membagikan kebutuhan pengungsi dan membangun MCK yang juga belum tercukupi. Anak-anak memilih bermain di atas tumpukan pakaian bekas sumbangan para pederma. Tak sedikit yang termenung memikirkan masa depan yang belum jelas.

"Saya masih mikir besoknya Mas," keluh Tarjo kepada okezone.

JAKARTA - Kehadiran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat jamuan makan malam di Istana Presiden dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, menimbulkan pertanyaan atas berubahnya haluan PDIP sebagai oposisi. Benarkan sikap Mega melunak?

Politisi senior PDIP Pramono Anung memastikan, haluan partainya tidak akan berubah seiring dengan kehadiran Megawati di acara jamuan makan malan tersebut.

"Kehadiran Ibu Mega bukan semata-mata untuk memperlihatkan proses demokrasi di republik ini, negara ini, sudah mengalami kematangan. Dan ketika beliau hadir sebelumnya juga sudah ada komunikasi, ternyata berdasarkan protokoler diundang sebagai mantan presiden," kata Pramono.

Kehadiran Mega, lanjut Pramono, justeru mnemberikan dampak positif terhadap demokrasi di Indonesia.

"Hal seperti ini positif bagi kehidupan demokrasi kita, dan ini tidak perlu diartikan yang lebih luas perubahan. Ketika Ibu Mega memutuskan untuk menghadiri ini, melihat bahwa demokrasi yang dibangun harus sama saat Ibu Mega pada waktu itu," tuturnya

Sekadar informasi, Megawati ikut jamuam makan malam dan satu meja dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Barack Obama. Mega yang mengenakan kebaya putih dan selendang merah, duduk bersebelahan dengan Michelle Obama, istri Obama

DEPOK - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menilai warga sipil di Amerika, Indonesia dan belahan dunia lain masih rawan diserang oleh kelompok ekstrim.