JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) perlu meninjau kembali sistem rangkaian gerbong untuk menekan jumlah korban saat terjadi kecelakaan. Sekadar diketahui, dalam tabrakan KA Argo Anggrek dan Senja Utama, tercatat 36 orang sedangkan yang luka sebanyak 40 orang.

Mengenai masalah ini, Roy Suryo yang juga anggota Komisi I DPR angkat bicara. "Saya memang bukan pengamat KA atau transportasi, tetapi insya Allah solusi ini akan mengurangi kecelakaan kereta api hingga 50 persen," ujarnya dalam pesan singkat kepada okezone, Minggu (3/10/2010).

Caranya? Menurut politisi Partai Demokrat ini, caranya dengan mengubah sistem gerbong. "Mengubah sistem gerbong sekarang yang menjadi setiap rangkaian KA selalau ada gerbong eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Sehingga tidak perlu ada prioritas, semua rangkaian urut (seperti flight). Semoga Ide ini bermanfaat," jelasnya.

Dengan demikian, penomoran KA akan seperti flight: KA-101, 103, 105 dan seterusnya. Dengan begini rasa keadilan akan terwujud antar kereta api tidak saling berebutdan penumpang fleksibel memilih.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan kereta di stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu
dini hari, menewaskan 36 penumpang KA Senja Utama Semarang dan puluhan lainya luka-luka. Polisi menduga kecelakaan disebabkan karena kelalain manusia.

JAKARTA - Pihak kepolisian harus bisa mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan orang-orang penting atau besar yang ikut bermain dalam bentrokan dua kelompok massa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu 27 September lalu.

Kecurigaan ini muncul karena didasari adanya penggunaan senjata api oleh beberapa orang dalam bentrok kedua kelompok massa tersebut.

"Dengan ada peristiwa itu tegakan hukum yang benar, secara adil dan fair, kalau ada yang melibatkan orang besar, tindak orang besar itu kalau ada buktinya. Ada senjata api dalam kejadian tersebut, coba diteliti senjatanya itu dari mana?'' kata pengamat kepolisian Nugroho Djajoesman saat dihubungi Okezone, Sabtu (2/10/2010).

Kendati demikian, Nugroho enggan berspekulasi lebih jauh tentang keterlibatan orang-orang tertentu dalam bentrokan tersebut. Jika nantinya dalam proses penyelidikan muncul kemungkinan tersebut, pihak kepolisian khususnya Polda Metro Jaya diharapkan harus berani dan bersikap tergas untuk menindaknya.

"Saya tidak mengatakan ada indikasi. Kalau seandainya di dalam pengungkapkan kasus tadi melibatkan orang lain yah harus ditindak, apakah orang besar, kecil atau orang lain yah harus ditindak. Yang penting punya bukti awal cukup," katanya.

Lebih lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Kapolda Metro tersebut menjelaskan bahwa ke depan harus ada evaluasi kembali dari pihak kepolisian dalam proses pengamanan. Sehingga, diharapkan tidak terjadi kembali bentrokan massa dalam jalannya sidang yang menewaskan setidaknya tiga orang tersebut.

"Saya tidak mau melihat yang lalu, tetapi yang lalu harus dievaluasi, kelemahan-kelemahannya, teknis dan strateginya mana yang lemah dan mana yang kurang," ungkapnya. Seperti diketahui pada sidang kasus pembunuhan di diskotik blowfish, Rabu 27 September 2010 lalu, kedua kelompok dari pihak korban dan terdakwa kembali bentrok.

Dalam bentrok tersebut kedua kelompok masing-masing menggunakan beberapa senjata tajam seperti parang dan samurai. Namun ada beberapa orang yang terlihat menggunakan senjata api untuk menyerang lawannya.

JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah untuk membuat regulasi sistem rangkaian gerbong kereta api.

Demikian disampaikan Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo kepada okezone, Minggu (3/9/2010). "Pemerintah harus membuat regulasi soal rangkaian gerbong kereta api untuk menekan korban jiwa," ujarnya.

Menurut Sudaryatmo, rangkaian penumpang tidak boleh langsung berada di belakang lokomotif, tetapi di depannya ada gerbong barang atau genset. Begitu juga dengan gerbong penumpang yang berada paling belakang.

Dengan demikian, sambung dia, jika terjadi tabrakan, maka kereta barang atau genset menjadi bempernya sehingga tidak langsung mengenai gerbong penumpang. "Dalam kecelakaan di Pemalang, gerbong penumpang paling belakang yang rusak dihantam lokomotif karena tidak ada bemper, sehingga banyak korban tewas," paparnya.

YLKI, kata dia, mendesak PT KAI sebagai korporasi bertanggung jawab secara hukum sampai ke pengadilan baik dari segi pidana maupun perdata di samping meminta maaf kepada masyarakat. Sebab, kecelakaan KA terus berulang sehingga perlu ada evaluasi menyeluruh dalam transportasi massal tersebut.

Selama ini, ketika ada kecelakaan yang banyak disalahkan adalah petugas pelaksana di lapangan. "Mestinya direksi juga turut bertanggung jawab karena menyangkut kelalain yang menyebabkan nyawa orang melayang," paparnya.

Sekadar diketahui, dalam tabrakan KA Argo Anggrek dan Senja Utama, tercatat 36 orang sedangkan yang luka sebanyak 40 orang

JAKARTA - Sejauh ini belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan KA Argo Anggrek dan KA Senja Utama. Kepolisian terus menyelidiki insiden yang menewaskan 36 orang penumpang dan puluhan lainnya terluka.

Hari ini sekira pukul 10.00 WIB, pihak polisi akan mengumumkan sementara hasil pemeriksaan terhadap masinis kereta api nahas tersebut. "Ya, nanti akan diumumkan, tapi sekarang mau ke gereja dulu," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Edward Aritonang saat dihubungi okezone, Minggu (3/10/2010).

Sejauh ini kepolisian sudah memeriksa kedua masinis kereta yang tabrakan tersebut. Selain itu, asisten masinis dan petugas sinyal juga sudah dimintai keterangannya. Status kedua masinis tersebut masih sebagai saksi.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan kereta di stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu
dini hari, menewaskan 36 penumpang KA Senja Utama Semarang dan puluhan lainya luka-luka. Polisi menduga kecelakaan disebabkan karena kelalain manusia.

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengajukkan satu nama calon Kapolri ke DPR, dalam pekan ini, untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan. Demikian disampaikan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha saat dihubungi okezone, Minggu (3/10/2010).

Namun Julian membantah jika Presiden akan menyerahkan nama calon Kapolri hari ini kepada DPR. "Masih dalam proses finalisasi, ya secepatnya karena Presiden taat hukum dan memperhatikan waktu yang tepat," paparnya.

Kendati demikian, kata dia, calon tunggal yang akan diajukan ke DPR sebelum waktu pensiun Kapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri. "Pak Bambang kan masih ada waktu belum pensiun, hormatilah beliau yang saat ini tengah menjalankan tugasnya," imbuh Julian.

Dia menjelaskan SBY sangat cermat dan hati-hati dalam memilih calon Kapolri karena menyangkut citra presiden. Tapi ini tidak untuk Kapolri saja, Jaksa Agung dan lainnya, Presiden sangat selektif. "Hati-hati dan betul-betul selektif dalam memilih calon. Itu sebabnya mengapa sampai sekarang masih finalisasi," ungkap Julian.

Sampai saat ini, beredar dua nama perwira tinggi polisi yang disebut-sebut sebagai calon kuat Kapolri, yakni Komisaris Jenderal Nanan Sukarna dan Komisaris Jenderal Imam Sujadrwo.

Sebelumnya, Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan hari ini presiden mengajukan calon kapolri. Setelah menerima pengajuan dari Presiden, DPR akan segera menggelar rapat pimpinan untuk mempersiapkan uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri. Menurut Marzuki, pimpinan kemungkinan akan menggelar rapat pada Senin (4/10/2010). Selanjutnya, Komisi III yang membidangi hukum akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan.

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia masih menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait penyebab kecelakaan yang menewaskan 36 orang itu.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan KNKT, selanjutnya akan dicocokan dengan hasil pemeriksaan internal," ungkap Humas Daop IV Semarang Sapto Hartoyo saat dihubungi okezone, Sabtu (2/10/2010).

Hasil penyelidikan KNKT ini menjadi acuan untuk mengambil tindakan selanjutnya. Jika memang terbukti ada kelalain dari petugas, akan ada sanksi tegas. "Kami sudah konsen untuk menindak tegas siapa yang bersalah sesuai dengan aturan. Jika nanti di persidangan yang bersangkutan dinyatakan bersalah, PT KAI akan memberikan sanksi tegas dengan pemecatan," tegasnya.

Pihak PT KAI belum bisa mengambil kesimpulan apakah penyebab tabrakan kereta tersebut akibat kelalaian petugas masinis dan pengatur sinyal. "Nanti yang berwenang mengumumkan kan KNKT, kami tunggu saja. Saat ini pemeriksaan masih berlangsung," jelanya.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan kereta di stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, sabtu dini hari, menewaskan puluhan penumpang KA Senja Utama Semarang. Polisi menduga kecelakaan disebabkan karena masinis lalai. "Belum ada, kemungkinan masinisnya lalai," kata Kabareskrim Polri Irjen Ito Sumardi

JAKARTA - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk forum antaretnis menyusul maraknya bentrokan seperti di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, dinilai positif. Melalui forum itu diharapkan perselisihan dapat diselesaikan melalui perundingan di atas meja bukan melalui bentrok fisik di jalanan.

"Ini positif, kita membutuhkan mekanisme untuk bisa membuat perselisihan bisa diselesaikan di atas meja bukan di jalanan dengan tawuran. Mudah-mudahan bisa diselenggarakan dengan baik dan betul-betul pemimpinnya diakui semua kelompok etnis," kata Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia Paulus Wirutomo kepada okezone, Sabtu (2/10/2010) malam.

Menurut Paulus, forum seperti itu tetap diperlukan apapun latar belakang bentrok antaretnis di Jakarta. Sebab, gesekan dan konflik pasti akan selalu ada karena perbedaan kepentingan.

"Forum ini bisa menjadi alat untuk mendamaikan dalam arti kita ini kan kalau ada konflik-konflik selalu diterjemahkan di dalam kekerasan. Kalau konflik itu sendiri biasa-bisa saja itu muncul. Tetapi jangan sampai konflik itu selalu dilampiaskan di dalam kekerasan kalau ada forum antaretnis, itu bisa mencoba membicarakan persoalan itu dan mereka saling mengerti mencari solusi," katanya.

Rencana pembentukan forum antaretnis tercetus dalam silaturahmi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 1 September, lalu.

Usulan ini pun disambut baik Wakil Gubernur Jakarta, Prijanto. Menurut dia seluruh tokoh masyarakat, agama, partai politik, maupun para pemimpin organisasi etnik, tidak menyukai kekerasan dan mengutuk premanisme. Dia berjanji akan meneruskan usul tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

JAKARTA - Masih tingginya angka kecelakaan khususnya transportasi kereta api menjadi keprihatinan banyak pihak. Dalam tabrakan KA Argo Anggrek dan Senja Utama, tercatat 36 orang tewas sedangkan yang luka sebanyak 40 orang.

Sebab itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk meminta maaf kepada para keluarga korban dan bertanggung jawab secara hukum. "Harus ada tanggung jawab dari segi hukum selain permohonan maaf atas kelalain yang menyebabkan melayangnya nyawa banyak orang," kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo kepada okezone, Minggu (3/9/2010).

Menurutnya, PT KAI tidak hanya memberikan ganti rugi atau santunan dan menanggung semua biaya pengobatan dari para korban, tapi harus menyelesaikannya secara hukum dan perdata atas insiden kecelakaan tersebut.

Menurut Sudaryatmo, selama ini yang bertanggung jawab jika ada kecelakaan hanya petugas teknis di lapangan yang disalahkan, seperti masinis dan petugas pengatur sinyal. Berhubung kecelakaan kereta ini terus terjadi, maka seharusnya yang bertanggung jawab adalah PT KAI yang tidak profesional dalam mengelola perkeretaapian.

"Jadi yang harus bertanggung jawab adalah korporasinya dalam hal ini jajaran direksi, karena adanya kecelakaan yang menewaskan banyak orang adalah kejadian fatal," imbuhnya yang menilai meski akhirnya direksi mengundurkan diri tidak gugur begitu saja pertanggungjawabannya.

Penumpang, kata dia, sebagai konsumen KAI berhak mendapatkan perlindungan keselamatan selama di perjalanan. Dengan demikian, adanya kecelakaan yang diakibatkan dari kelalain ini bisa dituntut secara pidana dan perdata oleh konsumen.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan kereta di stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu dini hari, menewaskan 36 penumpang KA Senja Utama Semarang. Polisi menduga kecelakaan disebabkan karena kelalain.

JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih mengumpulkan data dan fakta di lapangan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan Kereta Api Argo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya dengan Kereta Api Senja Utama jurusan Jakarta-Semarang di Pemalang, Jawa Tengah.

Setelah terkumpul, data tersebut akan dianalisis di Jakarta dan diharapkan hasilnya bisa keluar segera. Juru Bicara KNKT JA Barata mengatakan, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian tergantung kompleksitas masalah. Kecelakaan di Pemalang termasuk kategori kompleks.

"Yang sudah-sudah kalau kompleks membutuhkan waktu makin lama, bisa 3 sampai 6 bulan. Tapi, bukan enggak mungkin bisa selesai segera," katanya kepada Okezone, Minggu (3/1-/2010).

Dia menjelaskan, penelitian KNKT bukanlah untuk mencari pihak yang salah karena yang diteliti menyangkut semua aspek mulai dari prasarana, sarana, faktor manusia, dan peraturan yang berkaitan.

"Kalau ada yang memerlukan uji lab diuji di lab, kalau perlu konsultasi pakar ya konsultasi pakar. Gunanya supaya kecelakaan yang sama tidak terulang kembali. Bukan berdasarkan subjektifitas atau prasangka-prasangka," jelas Barata.

Dalam setiap laporannya, KNKT selalu memberikan sejumlah rekomendasi yang harus dilaksanakan pihak-pihak terkait. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, sebagian rekomendasi KNKT biasanya dilaksanakan dan meski ada juga yang diabaikan.

Berdasarkan penelusuran Okezone, laporan investigasi KNKT terhadap kecelakaan patah As lokomotif di Km 301+3/4 petak jalan antara Stasiun Prupuk dan Stasiun Linggapura, Jawa Tengah pada wilayah operasional Daop V Purwokerto pada 27 Juli 2009 baru selesai pada tahun 2010.

Dalam laporan itu, penelitian KNKT meliputi informasi faktual seperti data kecelakaan, akibat kecelakaan, evakuasi dan kronologis. Sedangkan investigasi dilakukan terhadap prasaran, sarana, operasional dan sumber daya manusia.

Yang menarik, KNKT juga meneliti waktu kerja masinis dan asisten masinis untuk meneliti apakah hal itu berkontribusi terhadap penyebab kecelakaan dan juga undang-undang ketenagakerjaan serta peraturan PT KA mengenai waktu kerja.